Alasan Wanita Paling Banyak Masuk Neraka


Wanita Lebih Banyak yang Masuk Neraka
1. Suka bergunjing.
Tidak semua wanita sih, tetapi rata-rata memang mereka lebih suka membicarakan hal-hal yang berbau gosip ketimbang pria (walaupun sekarang juga ada pria ngerumpi, tapi umumnya pria lebih tertarik membahas masalah otomotif, bola, atau hal lain). Kita bisa melihat celotehan dan tawa canda sekelompok wanita bila sedang berkumpul sesamanya. Entah itu saat menjemput anaknya pulang sekolah, nongkrong di mall, dalam arisan, jam istirahat kerja, bahkan pulang dari pengajian pun masih sempat ngomongin tetangganya.
“Eh, jeung Kelin. Tau ga kenapa si Ibu Tina ga ikut pengajian kaya kita ?”
“Nggak tuh, mbak Mimi. Sakit perut kali, emang kenapa dengan dia ?”
“Ibu Tina kan lagi berantem sama lakinya semalam, sampai cakar-cakaran dan smack down segala. Masa jeung Kelin ga tau sih ?”
“Iiiih.., sumpe deh saya gak tau. Ceritanya gimana mbak ?”
Dan masih banyak contoh percakapan lain yang memang tidak disadari oleh pelakunya bahwa itu menjurus ke arah pergunjingan (ghibah) dan membuka aib orang lain. Ingatlah selalu bahwa ghibah termasuk salah satu dosa besar, seakan-akan seperti memakan bangkai saudaranya sendiri.
2. Malas berjilbab.
“Ah, nanti saja deh. Sekarang belum siap banget, iman gue masih Senen Kemis…”
Mungkin itu alasan yang biasa dipakai oleh anak, istri, adik, kawan atau kenalan wanita muslim di sekitar kita. Padahal jilbab adalah perintah langsung dari Allah dan dituangkan dalam QS Al Ahzab 33:59 yang berbunyi,
“Hai, nabi. Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang Mukmin, ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka’. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah dikenali, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Jadi bagaimana mungkin seseorang yang mengaku hambaNya tapi masih ‘berani’ membangkang perintah Dia ? Bagaimana mungkin demi alasan Hak Azasi Manusia (HAM) menjadi lebih tinggi kedudukannya dari hukum Allah Pencipta Alam ?
Oleh karena itu, kita sebagai lelaki, suami, kakak, ayah, paman, hendaknya rajin mengingatkan mereka untuk berjilbab. Hidayah itu senantiasa harus selalu dicari, jangan dinanti. Mempercantik diri bukanlah dengan memperlihatkan aurat hingga membuat mata para lelaki melotot, tapi dengan menutupi aurat itu dan ‘menjaga’ makna jilbab yang dipakai.

3. Tidak taat terhadap suami.
Pernikahan adalah ikatan yang bertujuan untuk menyatukan dua hati yang berbeda. Sudah sepatutnya sebagai seorang istri tunduk terhadap segala perintah sang suami, selama tidak menentang hukum syar’i atau melawan Allah.
Dan sudah sewajarnya sang istri ikhlash menerima segala jerih payah penghasilan yang diperoleh suami. Jangan pernah menghasut dia untuk berlaku korupsi di tempat kerjanya, jangan pernah merongrong dan iri melihat kehidupan tetangga yang lebih layak. Ingatkan suami bila ia mulai mencampurkan antara yang hak dan bathil. Syukuri dan nikmatilah rejeki yang ada, niscaya Allah akan menambah nikmatNya dalam keluarga.
Demikian yang bisa saya bagi untuk koreksi dan pengingat diri sendiri serta untuk kita semua (muslim). Semoga dengan semakin banyaknya wanita yang berjilbab akan mengurangi dampak negatif dari pergaulan bebas, pornografi, pemerkosaan, pelecehan dan kekerasan seksual.
Dan semoga juga keluarga-keluarga Indonesia menjadi sakinah mawadah warohmah, kuat mental akhlaknya, dan dijauhkan dari godaan hidup di dunia yang cuma sesaat ini.
“Barangsiapa yang mengajak kepada petunjuk niscaya untuknya pahala seperti pahala orang yang mengikutinya, hal itu tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun.” (HR. Muslim)

Alhamdulillah
Telah ada pernyataan dari Nabi sallallahu’alaihi wa sallam bahwa para wanita itu lebih banyak sebagai penghuni neraka.
“Dari Imran bin Husain radhiallahu anhu dari Nabi sallallahu’alaihi wa sallam bersabda:
 اطَّلَعْتُ فِي الْجَنَّةِ فَرَأَيْتُ أَكْثَرَ أَهْلِهَا الْفُقَرَاءَ وَاطَّلَعْتُ فِي النَّارِ فَرَأَيْتُ أَكْثَرَ أَهْلِهَا النِّسَاء (رواه البخاري 3241 ومسلم 2737)
 “Aku diperlihatkan di surga. Aku melihat kebanyakan penghuninya adalah kaum fakir. Lalu aku diperlihatkan neraka. Aku melihat kebanyakan penghuninya adalah para wanita.” (HR. Bukhari, 3241 dan Muslim, 2737)
Adapun sebabnya, Nabi sallallahu’alaihi wa sallam ditanya tentang hal itu, lalu beliau menjelaskan dalam riwayat Abdullah bin Abbas radhiallahu’anhuma, dia berkata, Rasulullah sallallahu’alaihi wa sallam bersabda,
  َأُرِيتُ النَّارَ فَلَمْ أَرَ مَنْظَرًا كَالْيَوْمِ قَطُّ أَفْظَعَ وَرَأَيْتُ أَكْثَرَ أَهْلِهَا النِّسَاءَ ،  قَالُوا :  بِمَ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ :  بِكُفْرِهِنَّ ،  قِيلَ : يَكْفُرْنَ بِاللَّهِ ، قَالَ :  يَكْفُرْنَ الْعَشِيرَ وَيَكْفُرْنَ الإِحْسَانَ لَوْ أَحْسَنْتَ إِلَى إِحْدَاهُنَّ الدَّهْرَ كُلَّهُ ثُمَّ رَأَتْ مِنْكَ شَيْئًا قَالَتْ مَا رَأَيْتُ مِنْكَ خَيْرًا قَطُّ  (رواه البخاري، رقم 1052) .
 “Saya diperlihatkan neraka. Saya tidak pernah melihat pemandangan seperti hari ini yang sangat mengerikan. Dan saya melihat kebanyakan penghuninya adalah para wanita. Mereka bertanya, ‘Kenapa wahai Rasulallah? Beliau bersabda, ‘Dikarenakan kekufurannya.' Lalu ada yang berkatak, 'Apakah kufur kepada Allah?' Beliau menjawab, ‘Kufur terhadap pasangannya, maksudnya adalah mengingkari kebaikannya. Jika anda berbuat baik kepada salah seorang wanita sepanjang tahun, kemudian dia melihat anda (sedikit ) kejelekan. Maka dia akan mengatakan, ‘Saya tidak melihat kebaikan sedikitpun dari anda.” (HR. Bukhari, no. 1052)
Dari Abu Said Al-Khudri radhiallahu anhu, dia berkata, Rasulullah sallallahu’alaihi wa sallam keluar waktu Ied Adha atau Ied Fitri dan melewati para wanita dan bersabda: “Wahai para wanita, keluarkanlah shadaqah karena saya diperlihatkan bahwa kebanyakan penghuni neraka adalah dari kalangan kalian. Mereka berkata, ‘Kenapa wahai Rasulullah? Beliau bersabda: “Kalian sering mengumpat, dan mengingkari pasangan. Saya tidak melihat (orang) yang kurang akal dan agama dari kalangan anda semua dibandingkan seorang laki-laki yang cerdas.' Mereka bertanya, ‘Apa kekurangan agama dan akal kami wahai Rasulullah?'  Beliau menjawab, ‘Bukankah persaksian (syahadah) seorang wanita itu separuh dari persaksian orang laki-laki.' Mereka menjawab: ‘Ya.' Beliau melanjutkan: ‘Itu adalah kekurangan akalnya. Bukankah kalau wanita itu haid tidak shalat dan tidak berpuasa.' Mereka menjawab, ‘Ya.' Beliau mengatakan, ‘Itu adalah kekurangan agamanya.” (HR. Bukhari, no. 304)
Dan dari Jabir bin Abdullah radhialalhu’anhuma berkata, Saya menyaksikan shalat Ied bersama Rasulullah sallallahu’alaihi wa sallam. Beliau memulai dengan shalat sebelum khutbah tanpa azan dan iqamah. Kemudian berdiri bersandar kepada Bilal, dan memerintahkan untuk bertakwa kepada Allah dan menganjurkan kepada ketaatan kepadaNya  dan menasehati manusia serta mengingatkannya. Kemudian beliau berjalan mendatangi para wanita, dan memberikan nasehat kepada mereka dan mengingatkannya. Beliau bersabda: ‘Besadaqahlah para wanita, karena kebanyakan dari kalian itu menjadi bara api neraka Jahanam.' Maka ada wanita bangsawan dan kedua pipinya berwarna (merah) berdiri bertanya, ‘Kenapa wahai Rasulullah?' Beliau menjawab, ‘Karena kamu semua seringkali mengadu dan mengkufuri suami.' Berkata (Jabir), ‘Maka para wanita memulai bersodaqah dan melemparkan gelang, giwang dan cincinnya ke pakaian Bilal." (HR. Muslim, no. 885)
Seyogyanya bagi para wanita mukmin yang mengetahui hadits ini berbuat seperti perbuatan mereka para wanita shahabat. Ketika mengetahui hal ini, mereka  langsung melakukan kebaikan, dimana hal itu dengan izin Alah sebagai sebab yang dapat menjauhkan mereka masuk ke dalam kelompok yang terbanyak (masuk neraka). Maka nasehat kami kepada para wanita muslimah, agar menjaga komitmen dengan syiar Islam dan kewajibannya. Terutama shalat serta menjauhi apa yang diharamkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala terutama syirik dengan segala macam bentuknya yang berbeda-beda yang tersebar ditengah-tengah para wanita seperti memohon keperluan kepada selain Allah dan mendatangi sihir, tukang ramal dan semisal itu.
Kami memohon kepada Allah agar menjauhkan kita dan saudara-saudara kami dari api neraka dan yang mendekatkan ke sana baik berupa ucapan maupun perbuatan

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar