Assalamu 'Alaikum Wr. Wb.
Ustad, saya ada masalah dengan teman
penghuni kos yang lain. Apa boleh saya melampiaskan amarah kepada
mereka. Karena mereka selama ini tidak menganggap saya, jika saya
berbicara atau bertanya mereka sering tidak peduli. Mereka berbicara
kepada saya jika ada maunya. Apa boleh saya marah kepada mereka.
Aldy (08521410****)
__________________________________
Oleh: Badrul Tamam
Wa'alaikum Salam Wr. Wb.
Saudara Aldy yang dirahmati Allah,
kemuliaan di sisi ALLAH ditentukan dengan ketakwaan. Dan di antara sifat
orang bertakwa itu ia mampu menahan amarahnya. Lalu menetralisirnya
dengan dengan maaf. Kemudian menggantinya dengan berbuat kebajikan
(kebaikan) kepadanya. Ini seperti yang Allah firmankan,
وَسَارِعُوا
إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ
وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي
السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ
النَّاسِ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ
"Dan bersegeralah kamu kepada
ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan
bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu)
orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun
sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan)
orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan." (QS. Ali Imran: 133-134)
Jika Anda mampu bersabar atas gangguan
orang, tidak balas keburukan dengan keburukan serupa, bahkan
menggantinya dengan kebajikan sungguh yang demikian menjadi ladang
pahala yang besar bagi Anda.
وَلَا
تَسْتَوِي الْحَسَنَةُ وَلَا السَّيِّئَةُ ادْفَعْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ
فَإِذَا الَّذِي بَيْنَكَ وَبَيْنَهُ عَدَاوَةٌ كَأَنَّهُ وَلِيٌّ
حَمِيمٌ وَمَا يُلَقَّاهَا إِلَّا الَّذِينَ صَبَرُوا وَمَا يُلَقَّاهَا
إِلَّا ذُو حَظٍّ عَظِيمٍ
"Dan tidaklah sama kebaikan dan
kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka
tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah
telah menjadi teman yang sangat setia. Sifat-sifat yang baik itu tidak
dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak
dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keberuntungan
yang besar." (QS. Fushshilat: 34-35)
Benar, berbuat baik kepada orang lain
(apalagi sesama muslim) tidaklah sama dengan berbuat buruk kepadanya;
baik dalam zat, sifat dan balasannya. "Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula)," (QS. Al-Rahman: 60)
Dan kebaikan itu memiliki derajat yang lebih tinggi jika dilakukan terhadap orang yang telah berbuat buruk kepada kita. "Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik,"
maksudnya: apabila ada orang yang berbuat buruk kepadamu baik dengan
perkataan atau perbuatan, maka balaslah dengan kebaikan. Jika ia memutus
hubungan denganmu, maka sambunglah. Jika ia menzalimimu maka maafkan
ia. Jika membicarakan keburukanmu –baik di depan atau di belakangmu-
maka jangan engkau balas, tapi maafkan ia dan bebicara kepadanya dengan
lemah lembut. Jika ia mengucilkanmu dan tidak mau berbicara denganmu,
maka berbicaralah yang baik dan mulailah berilah salam kepadanya. Jika
Anda bisa demikian, maka Anda akan mendapatkan faidah yang besar, "maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi."
Tidaklah taufiq Allah ini diberikan
kecuali kepada orang-orang yang sabar atas keburukan yang ia dapatkan
dan menyikapinya dengan sesuatu yang Allah cinta. Karena sifat dasar
manusia –inginnya- membalas keburukan dengan keburukan agar terpuasaan.
Ia tidak mau memberikan maaf. Tapi sifat dalam ayat ini sangat istimewa,
bukan hanya maaf yang ia berikan, tapi membalas keburukan dengan
memberikan kebajikan. Ia sadar bahwa membalas keburukan dengan keburukan
tidaklah mendatangkan kebaikan untuk dirinya, khususnya di akhirat.
Bahkan permusuhan akan semakin hebat. Semesntara jika ia berbuat baik
kepadanya, kebaikannya itu akan tetap dicatat kebaikan.
Bersikap seperti di atas tidaklah akan
merendahkan martabat Anda, tetapi sebaliknya, Allah akan meninggikan
Anda dengan akhlak mulia tersebut. Allah akan meninggikan derajat Anda
di dunia dan akhirat karena mulianya akhlak yang Anda tampilkan. Semoga
Akhi Aldy bisa memilih yang lebih baik di hadapan Allah Subhanahu wa Ta'ala. Wallahu Ta'ala A'lam
0 komentar:
Posting Komentar